Minggu, 17 Februari 2013

cinta dalam ilmu pengetahuan


Tahukah Kamu?

Jatuh Cinta  ternyata merupakan proses biologis dan reaksi kimiawi dalam tubuh manusia. Perpaduan reaksi-reaksi kimia dari hormon-hormon dalam sel-sel tubuh ini menghasilkan reaksi dan perasaan yang disebut dengan cinta

Hasil penelitian yang dilakukan Dr. Domeena Renshaw dari Universitas Loyola, menemukan bahwa aliran darah meningkat drastis ke pusat otak saat orang merasakan cinta. Aliran darah tersebut terfokus ke bagian otak yang dipercaya memiliki pengaruh seperti saat orang mengalami kecanduan obat. 

Namun penelitian lain juga dilakukan oleh Helen Fisher, peneliti dari Universitas Rutgers New Jersey, menemukan bahwa terdapat setidaknya 3 bagian dalam tubuh yang mampu membuat seseorang merasa tertarik dan merasa jatuh cinta, yaitu:
  1. Bagian atau fase pertama adalah perasaan tertarik akibat efek dari hormon testosteron dan estrogen ketika melihat penampilan seseorang. Pria tidak memiliki hormon esterogen, sedangkan wanita memiliki hormon esterogen dan testosteron dalam jumlah kecil.
  2. Fase ke dua adalah kondisi dimana seseorang akan merasa tergila-gila, kecanduan (rindu) hingga tidak dapat memikirkan hal lain. Pada fase ini, darah mengalir intens ke pusat otak, mengatur rasa bahagia dan perasaan luar biasa dari hal yang disebut Cinta. Kelompok saraf dan hormon penghantar seperti adrenalin, dopamine, norepinepherine, serotonin juga memainkan peran penting.
  3. Fase di mana terjadi ikatan dalam sebuah komitmen yang menjaga hubungan hingga bertahun-tahun. Pada fase ini, hormon oksitoksin dan vasopressin yang dilepaskan oleh sistem saraf ini berperan sangat penting.


hormon perasaan cinta


Dopamine bertanggung jawab menciptakan perasaan bahagia, percaya diri, rasa menarik dan membuat aura tubuh bersinar lebih indah sehingga kadang membuat orang terlihat lebih cantik dan tampan. Dopamine juga mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat, mengalirkan darah lebih banyak ke daerah pipi dan organ organ penting lain.
 
Adrenalin dan Norepinephrine dipercaya bertanggungjawab atas perasaan gugup dan debaran cepat pada jantung, kegelisahan, dan kebahagiaan tak terkira saat merasakan cinta. Kenekatan, pendek pikiran, dan orang yang tergila-gila Jatuh cinta dipercaya dikontrol oleh hormon Serotonin, zat yang juga berperan aktif pada otak orang yang memiliki gangguan jiwa.

Oksitosin tidak hanya membuat ikatan batin antara ibu dan anak, tapi juga antara manusia satu dengan manusia yang lain. 
Vasopressin berguna untuk pengendali ikatan jangka panjang.
 
 
Cinta Membuat Seseorang Menjadi Bahagia?
 
Dalang dibalik terciptanya kata-kata alay adalah hormon fenylethilamin. Selain hormon fenylethilamin ada juga hormon adrenalin. Sebagian pengaruh dari adrenalin ada yang mirip dengan fenylethilamin, yaitu mempercepat nafas. Selebihnya ada lagi hubungannya dengan, "tak ingat makan, tak ingat minum..". Ketika hormon ini bekerja, efek yang ditimbulkan dapat menghilangkan nafsu makan karena organ pencernaan jadi bekerja lebih lambat.
 
Nah, yang berikutnya rada-rada menakutkan. Rupanya, selain hormon dopamine yang bekerja selayaknya kokaine, ada juga hormon yang bekerja selayaknya morphine. Hormon ini bernama endorpin. Endorpin dikatakan adalah morfinnya tubuh karena memang sifatnya yang seperti morfin (tahukan morfin ?, masih sejenis narkoba juga loh..). Hormon ini sebenarnya hanya akan muncul ketika kita merasakan sakit, kegembiraan, dan orgasme. Namun, rupanya ketika kita jatuh cinta, hormon ini juga bekerja, oleh karena itu orang yang jatuh cinta merasa bahagia (kadang-kadang membuat senyum-senyum sendiri). Uniknya ketika Anda memakan cokelat, hormon endorpin ini juga akan dihasilkan. Itulah sebabnya ada baiknya apabila kita memberikan hadiah cokelat kepada pasangan kita. :)
 
Selain itu ada juga vasopresin. Hormon ini memiliki peranan dalam kegiatan sexual. Hormon ini dapat menekan sekresi air, berperan sebagai antidiuretik yang dapat mengatur pengeluaran urin. Tanpa hormon ini, Anda sudah pasti memerlukan bantuan pampers karena tidak bisa mengatur air kencing sendiri.
Dan yang terakhir adalah oxytocine yang merupakan hormon yang terkait dengan perasaan kepuasan. Ketika Anda memeluk atau membelai pasangan Anda, hormon ini akan dihasilkan di hipotalamus. 

Cinta Membuat Seseorang Menjadi Sedih?
 
Dalam sebuah kehidupan selalu ada positif dan negatis begitu pula dalam cerita cinta. Tidak semua cerita cinta diakhiri dengan kebahagian. Ada beberapa orang yang mengalami patah hati dalam cerita cinta nya yang begitu indah. Patah hati ini akan terjadi ketika kamu tiba-tiba menjauh dari hubungan ceria, bahagia dan penuh kasih, tentu kamu akan kehilangan momen yang indah. Masalahnya dimulai ketika itu rasa kehilangan tersebut membuat kegiatan sehari-hari kamu menjadi tidak normal dan menggangu hidup kamu. Patah hati menyebabkan pelepasan adrenalin dan hormon stres dalam tubuh kamu. Jika hormon ini tetap dalam tubuh kamu untuk waktu yang lama, banyak gejala kesehatan yang akan mempengaruhi kamu. 
Salah satu efek buruk dari terlalu lama larut dalam patah hati adalah risiko adanya gangguan pada jantung kamu. Setelah berakhirnya hubungan yang serius, banyak yang merasa hatinya hancur. Saat kamu merasakan patah hati, tubuh kamu akan terisi dengan hormon buruk seperti kortisol dan adrenalin. Ketika hormon ini meningkat dalam tubuh kamu, itu membuat jantung kamu rentan dengan denyut jantung yang terlalu kuat, menyebabkan palpitasi, irama jantung yang tidak normal, perasaan melayang dan adanya rasa tidak nyaman pada  leher atau dada.. Masalah-masalah seperti ini bisa menjadi terlalu serius dan menggangu kesehatan,  apalagi jika kamu seorang dengan riwayat penyakit jantung.

Selain adanya gangguan pada jantung kamu. Patah hati juga bisa membuat Anda mengalami gangguan tekanan darah. Tubuh kamu secara alami melepaskan hormon stres seperti kortisol dan epinefrin. Hormon-hormon stres dapat mempengaruhi tingkat tekanan darah dan detak jantung. Ketika hormon ini dilepaskan, kecepatan detak jantung menjadi tidak normal, yang membuat arteri kamu lemah. Ini dapat memicu munculnya plak di arteri yang memblok aliran darah kamu dan akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke. Selain itu juga ada 6 (enam) bagian tubuh kamu lainnya yang akan menanggung sakit akibat patah hati, yaitu :
1. Otak
Saat patah hati, bagian otak yang bernama secondary somatosensory cortex akan ikut terpengaruh. Akibatnya akan muncul gejala seperti rasa pegal, nyeri otot dan ketidaknyamanan lain akibat adanya reaksi di bagian otak tersebut.
2. Sistem Hormonal
Saat pasangan mengucapkan kata-kata perpisahan, kelenjar adrenal akan bereaksi dengan cara mengaduk berbagai jenis hormon seperti kortisol dan adrenalin sebagai dampak dari stres. Kuantitas hormon yang dilepaskan tergantung dari tingkat stres yang dialami, dan bahkan dapat meningkatkan tekanan darah.
3. Sistem Imun
Kalimat putus juga dapat merangsang sistem daya tahan tubuh untuk bereaksi secara berlebihan. Akibatnya, terjadi kerusakan sel akibat peradangan (inflamasi). Bagian sistem imun yang berfungsi memerangi infeksi menjadi tidak stabil, sehingga mudah mengalami keluhan panas dingin atau meriang.
4. Perut
Beberapa orangpasti pernah mengalami perut mulas saat mendengar ajakan putus cinta. Ini adalah pengaruh stres yang akhirnya merangsang naiknya asam lambung dalam perut.
5. Rambut
Saat patah hati, beberapa kantung rambut akan mengalami fase telogen effluvium atau fase istirahat dan berhenti tumbuh untuk sementara. Bahkan dalam tingkat stres tertentu dapat menyebabkan kerontokan rambut yang cukup parah.
6. Kulit
Gangguan yang paling sering terjadi pada kulit saat mengalami patah hati adalah jerawat. Ini terjadi akibat hormon stres yang berlebihan dan dapat menyumbat pori-pori yang dilalui pembuluh darah. Selain memunculkan jerawat, hal ini juga dapat mengakibatkan bintik-bintik merah pada wajah.
 
Hal ini menjelaskan bahwa cinta tidak hanya sekedar panah cupid yang menusuk hati kita, namun lebih karena peran otak, darah, hormon-hormon, dan zat kimia lain pada tubuh.